Inget ngga istilah yang paling sering disebutin ma guru sd pas nanya cita-cita kita?
"Bermimpilah setinggi langit"
Pas SD, aku suka banget kalo uda ngomongin tentang cita-cita. Tapi aku yang waktu itu malah jadi bingung apa hubungannya sama mimpi dan langit?
Karena, yang aku tahu mimpi itu sebutan orang yang lagi tidur terus ngigau *itu ngimpi !
terus kalo langit itu yang warnanya biru muda trus ditempelin awan putih *emang wallpaper! --
Yang lebih mengherankan lagi buat aku yang masih sd saat itu adalah kenapa si "ngimpi" dan "wallpaper" itu dihubungin lagi sama para superhero masa kini yaitu dokter, polisi, guru?
Emang dokter itu tukang ngimpi? terus polisi itu wallpaper? dan guru.. *aku nggak jadi nerusin ni pikiran karena pas itu si ibu guru memandang aku dengan penuh arti dan mengucapkan beberapa patah tulang eh kata yang sukses membuat aku jadi pusat perhatian seluruh kelas dan menghanguskan imajinasi aku tentang mimpi dan wallpaper...
Aku terdiam beberapa saat...
berpikir.
melihat sekeliling....
berpikir lagi...
mengulur waktu...
eh,
ternyata si ibu masih menunggu.... begitupun seisi kelas yang langsung mengheningkan cipta.
*tik tok-tik tok .. OMG, jam dinding kelas aja ikutan nunggu.
aduh, aku harus menemukan sesuatu nih, pikirku panik
Beruntung, otak aku yang masih fresh itu *kan masih muda.. :p berhasil menemukan suatu video flashback pas dulu maen sekolah-sekolahan ma kakak aku.
"Nah, coba adek liat nih gambar .." sambil buka majalah, "Ini ada gambar orang yang sering di puskesmas, adek inget nggak disebut apaan?"
*video usai
aku tersadar..
Si ibu dan anak-anak mulai kesal-gelisah..
"ayo ulfi, apa cita-cita kamu...?"
"Dokter bu!" sahutku lantang.
Sang ibu terlihat senang *syukurlah , dan karena waktu pelajaran yang terbuang saat menunggu aku beliau melanjutkan ke beberapa anak yang lain.
*
Semenjak peristiwa bersejarah yang nyaris berujung kematian ditangan para penanti yang lelah menanti *?, karena kebaikan titisan dewa penolong yang nyinggah di rumah aku *alias kakak aku... :p, aku mulai penasaran dan bertanya-tanya siapa tu dokter? dan akhirnya aku secara resmi mengubah sistem proklamasi yang selama ini berlaku yaitu merancang-melakukan-memproklamirkan menjadi memproklamirkan-merancang-belum tau apakah akan dilakukan atau tidak. Yang pasti setelah itu aku nulis Dokter di kolom cita-cita semua form data diri.
Tapi sayangnya, meskipun aku selamat namun tak demikian halnya dengan beberapa anak tak beruntung lainnya, sehingga hal itu biasanya diulang-ulang setiap hari *setiap pertemuan yang ngebahas tentang cita-cita, yang meskipun diulang-ulang tetap aja masih banyak siswa yang nggak tahu cita-citanya apa. Dan jawaban favorit adalah "Jadi kaya' Papa!" buat yang cowok, atau "Jadi kaya' Mama!" buat yang cewek
Setelah 9 tahun berlalu dan sekarang jadi anak SMA ternyata pertanyaan yang sama masih ditanyakan. Dan jawaban aku juga sama hhe. Tak hanya aku dan jawabanku yang masih sama, para anak-anak yang masih belum memproklamirkan tujuan masa depannya itupun masih memberikan jawaban yang sama. Hanya saja, akibat belasan tahun hidup dan kubangan kata-kata yang merevolusi penggunaan bahasa namun tak mampu merevolusi pikiran itu mampu mengubah kalimat,"jadi kaya' papa/mama" itu menjadi...
"Jadi orang sukses,bu!"
Namun, teriakan lantang mereka ternyata tak cukup mampu untuk mengecoh Sang Ibu Guru yang telah terlebih dahulu berevolusi... dengan kembali bertanya,"Maksudnya, sukses itu seperti apa?"
Sang muridpun tak mampu memberikan jawaban yang pasti.
Akhirnya Sang Guru memberi petuah yang seperti resume dari beberapa petuah orang besar..
"Without goals a plans to reach them, you are like a ship that has set sail whit no destination."(Fitzhugh Dodson)
"People are not lazy. They simply have impotent goals; that is, goals that do not inspire them." (Anthony Robbins)
"Imagination rules the world." (Napoleon Bonaparte)
"Efforts and courage are not enough without purpose and direction." (John F. Kennedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar